Thursday, November 22, 2007

Hasil Studi: Kekuatan Lobi Israel Pegang Kendali Kebijakan Luar Negeri AS

eramuslim - John Mearsheimer, akademisi dari jurusan ilmu politik di Universitas Chicago dan Stephen M. Walt akademisi dari John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard, akhir Maret kemarin menerbitkan hasil studi yang mereka lakukan tentang peran lobi Israel dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri pemerintah AS.

Hasil studi sepanjang sepanjang 83 halaman yang diberi judul 'The Israel Lobby and US Foreign Policy' di antaranya menjawab pertanyaan mengapa selama ini AS mengenyampingkan keamanannya sendiri untuk lebih mengedepankan kepentingan pihak lain, dalam hal ini Israel. Apa saja hasil temuan kedua akademisi ini tentang pengaruh lobi Israel terhadap kebijakan luar negeri pemerintah AS?

Israel Penerima Bantuan Terbesar dari AS

Dalam hasil studinya, Mearsheimer dan M. Walt menyatakan, "Kepentingan nasional AS seharusnya menjadi obyek utama kebijakan luar negeri AS. Dalam beberapa dekade belakangan ini, nyatanya dan pada khususnya sejak Perang 6 Hari pada 1967, yang menjadi pusat perhatian kebijakan AS di Timur Tengah adalah hubungannya dengan Israel."

Hasil studi itu mengungkapkan peran para cendikiawan Israel, wartawan dan organisasi hak asasi internasional sebagai pelobi Israel di AS dalam mengarahkan kebijakan luar negeri pemerintah AS untuk memajukan kepentingan-kepentingan Israel, tanpa mempedulikan dampak negatifnya bagi kepentingan AS sendiri.

Mengutip 'Greenbook' lembaga bantuan AS, USAID, hasil studi itu mencatat bahwa pemerintah Zionis Israel telah menerima bantuan dana dari AS sebesar 140 milyar dollar, dan merupakan dana bantuan terbesar yang diberikan secara langsung tiap tahunnya oleh AS untuk membantu perekonomian dan militer Israel.

"Lebih dari itu, AS juga menyediakan dana bagi Israel sebesar hampir 3 milyar dollar untuk membangun sistem persenjataannya, misalnya pembuatan pesawat Lavi yang sebenarnya tidak diinginkan atau dibutuhkan oleh Pentagon, dan memberikan akses pada Israel untuk membuat pesawat-pesawat tempur yang menjadi senjata andalan AS, seperti helikopter-helikopter Blackhawk dan pesawat jet F-16," tulis Mearsheimer dan M. Walt.

Selain itu, AS juga selalu membantu Israel dalam peperangan dan selalu melindungi Israel di Dewan Keamanan PBB.

"Washington secara konsisten memberikan dukungan diplomatik pada Israel. Sejak 1982, AS memveto 32 resolusi Dewan Keamanan PBB menyangkut persoalan-persoalan kritis yang melibatkan Israel, jumlah veto itu lebih besar dari total veto yang pernah dilakukan oleh semua anggota Dewan Keamanan PBB."

Hasil studi itu lebih jauh juga mengungkapkan bagaimana Washington terus menerus menghalang-halangi upaya negara-negara Arab yang ingin mengadukan program persenjataan nuklir Israel ke Badan Energi Atom Internasional.

Dalam konteks tidak tergoyahkannya dukungan AS terhadap Israel dalam semua lini, hasil studi itu mengingatkan kembali ucapan seorang peserta dari AS dalam negosiasi antara Israel dan Palestina di Camp David pada tahun 2000. Peserta itu mengatakan, "Sudah terlalu sering, kami berfungsi.... sebagai pelindung hukum bagi Israel."

Mearsheimer dan M Walt dalam studinya juga menyangkal pernyataan-pernyataan yang mengklaim bahwa Israel merupakan aset strategis, oleh sebab itu AS menjalankan 'strategi yang condong' pada upaya memberikan dukungan yang konsisten terhadap Israel dalam semua sektor.

.".Mengatakan bahwa Israel dan AS disatukan oleh sebuah ancaman yang sama yaitu teroris merupakan sebuah kemunduran, dibandingkan dengan bahwa AS sendirilah yang sebenarnya menghadapi persoalan terorisme karena kedekatannya dengan Israel, bukan sebaliknya."

Karena pandangan-pandangan yang salah itu, hasil studi juga mengungkapkan bagaimana dukungan AS pada Israel pada akhirnya membuat orang yang mereka sebut teroris seperti Usamah bin Ladin, pimpinan Al-Qaidah, 'mendapatkan dukungan dan berhasil melakukan rekrutmen.'

Masalah Suriah dan Iran

Studi yang dilakukan oleh Mearsheimer dan M. Walt (Walt dan Mearheimer belakangan menyatakan mengundurkan diri dari dua universitas itu) juga menyoroti kebijakan AS terhadap Suriah dan Iran, tentu saja dalam kerangka campur tangan lobi Israel.

Menurut hasil studi itu, Israel terus menerus berupaya mempengaruhi AS agar senantiasa melakukan tekanan dan serangan terhadap Suriah dan Iran, musuh besar Israel di kawasan Timur Tengah.

"Para pemimpin Israel tidak memaksa pemerintahan Bush untuk berkonsentrasi pada masalah Suriah sebelum bulan Maret 2003 lalu, karena pada saat itu Bush dan para pemimpin Israel sibuk untuk menggolkan perang mereka terhadap Irak."

Hasil studi itu mencantumkan sejumlah kutipan pernyataan para pemimpin di Israel dalam kurun waktu tersebut, yang memperjelas bahwa negara Yahudi itu menginginkan tekanan terhadap semua hal, bahkan kemungkinan serangan militer yang harus dilakukan Washington terhadap rejim di Suriah.

"Para pemimpin Israel cenderung menjelaskan setiap ancaman dengan menggunakan istilah yang kejam, namun Iran dipandang sebagai musuh mereka yang paling berbahaya karena Iran merupakan negara yang dianggap kemungkinan besar menghasilkan senjata-senjata nuklir."

Menurut hasil studi itu, mantan Perdana Menteri Ariel Sharon untuk pertama kalinya mulai terang-terangan menekan Washington agar melakukan serangan militer ke Iran, pada tahun 2002 ketika Sharon menyebut Iran sebagai 'pusat teroris di dunia' dalam sebuah wawancara dengan The Times. Tidak heran jika dalam konferensi terakhir America-Israel Public Affairs Committee (AIPAC), Iran dan segala tudingan tentang program nuklir negara itu menjadi tema sentral.

Selama bulan Desember 2005, AIPAC dan para pemain yang pro Israel secara terkordinasai melancarkan serangan terhadap pemerintahan Bush, dengan menyebut posisi Bush terhadap Iran sangat 'menggelisahkan' dan 'berbahaya'. Serangan itu dilontarkan, karena pemerintah Bush menerima usulan Rusia agar memberi peluang bagi Iran untuk melanjutkan program energi nuklirnya di bawah pengawasan Rusia.

Sejak saat itu, pertikaian soal nuklir Iran diajukan ke Dewan Keamanan PBB, dan awal April ini laporan media massa mulai mengangkat pembicaraan seputar rencana serangan terbatas AS ke instalasi-instalasi nuklir Iran.

Studi yang dilakukan Mearsheimer dan M. Walt menegaskan, penjelasan di balik segala bentuk dukungan terhadap Israel merupakan hasil kekuatan lobi Israel yang dilakukan secara masif. Lobi-lobi itu dilakukan baik oleh individu-individu maupun organisasi-organisasi yang secara aktif bekerja untuk membentuk kebijakan luar negeri AS yang pro Israel.

Organisasi-organisasi Israel yang menjadi pelobi itu antara lain AIPAC, Konferensi Persatuan Presiden Organisasi-Organisasi besar Yahudi, Jewish Institute for National Security Affairs, Washington Institute for Near Eastern Policy dan organisasi-organisasi Kristen Zionis.

Pada minggu pertama bulan Maret 2006, AIPAC menggelar konferensi tahunannya di Washington DC yang merupakan konferensi terbesar dalam sejarah AIPAC, karena melibatkan lebih dari 5.000 aktivis pro Israel dari AS dan beberapa negara lainnya. Hampir dua per tiga anggota kongres AS, ditambah para pejabat tinggi pemerintahan AS dan para pengambil kebijakan hadir dalam konferensi itu dan memberikan pidatonya yang berisi dukungan dan upaya kesejahteraan bagi Israel.

Dalam pidatonya di konferensi tersebut, pemimpin partai Republik yang menjadi mayoritas di Dewan Perwakilan AS, John Boehner menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan aturan-aturan yang anti Israel didiskusikan di dewan legislatif.

Hasil studi Measheimer dan M. Walt mengungkapkan dua strategi besar yang dilakukan para pelobi Israel untuk menjamin kelangsungan dukungan AS terhadap Israel. Strategi pertama, menggunakan pengaruh yang besar di Washington, menekan Kongres dan lembaga-lembaga eksekutif untuk memberikan dukungan Israel sampai hal yang sekecil-kecilnya. Strategi kedua, perjuangan para pelobi untuk memastikan bahwa wacana publik tentang Israel harus diarahkan ke arah yang positif, dengan mengedepankan mitos tentang Israel dan pendirian negara Israel serta publikasi opini-opini dari sisi Israel dalam kebijakan yang menjadi perdebatan.

Dari Sisi Media Massa

Hasil studi Mearsheimer dan M Walt ini pertama kali dipublikasikan pada 10 Maret oleh London Review of Books. Seperti layaknya hasil studi-studi sejenis yang isinya memojokkan AS, hasil studi berjudul The Israel Lobby and US Foreign Policy ini, juga tidak terlalu diminati oleh media-media massa yang kerap menyuarakan suara pemerintah AS.

"Perspektif hasil studi terhadap Israel ini secara luas terlihat di media-media mainstream AS, karena kebanyakan komentator di AS adalah orang-orang yang pro Israel.bias terhadap persoalan-persoalan Israel terlihat di editorial sebagai besar surat-surat kabar AS," tulis Mearsheimer dan M. Walt.

Keduanya menyebut surat kabar New York Times, Wall Street Journal, Chicago Sun-Times, Washington Times dan majalah seperti Commentary, New Republic dan Weekly Standard sebagai media yang bias dan selalu membela kepentingan Israel.

Terhadap media-media semacam itu, George S. Hishmeh dalam tulisannya di Jordan Times edisi 1 April menyatakan, "Sebelumnya tidak pernah media mainstream di AS tampil begitu tidak sopan dan kehilangan semangat, seperti yang mereka lakukan pada bulan ini, ketika para editor mengabaikan laporan yang begitu mencengangkan dari dua profesor universitas paling terkemuka di negeri itu, Harvard University dan Chicago University."

Hanya sedikit surat kabar yang memuat hasil studi tersebut. Salah satu harian menulis, "Selama lebih dari 25 tahun, kekuatan pro Israel telah membangun pengaruhnya di American Enterprise Institute, Brookings Institution, Center for Study Policy, Foreign Policy Research Institute, Heritage Foundation, Hudson Institute, Institute for Foreign Policy Analysis dan Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA).

Mengalahkan Lobi Israel

Di bagian akhir, hasil studi Mearsheimer dan M. Walt mencoba menjawab pertanyaan, "Bisakah kekuatan lobi Israel dibatasi?

Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti kegagalan di Irak, kebutuhan yang mendesak untuk memperbaiki citra AS di dunia Islam dan Arab serta terungkapnya skandal pejabat AIPAC yang membocorkan rahasia pemerintah AS pada Israel, Mearsheimer dan M. Walt meyakini 'ada dasar yang cukup bagi para pemimpin AS untuk menjaga jarak dengan lobi-lobi itu.'

Meski tidak akan terjadi dalam waktu dekat, Mearsheimer dan M. Walt menegaskan keyakinannya bahwa masih ada harapan untuk mengurangi kekuatan lobi Israel. "Meskipun lobi itu masih kuat, dampak dari pengaruh lobi itu terbukti makin sulit disembunyikan," kata mereka.

Menurut keduanya, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah diskusi yang jujur atas pengaruh lobi Israel dan perdebatan yang lebih terbuka tentang kepentingan AS di wilayah vital, Timur Tengah.

"Perdebatan terbuka akan mengekspos batas-batas persoalan strategis dan moral AS yang memberikan dukungan sepihak serta dapat menggerakkan posisi AS agar lebih konsisten dengan kepentingan nasionalnya sendiri." (ln/iol)

Menuju Pers Islam yang Kuat

Eramuslim - Salah satu faktor kekuatan adalah pers. Bila sebuah ideologi mengalami kelemahan di bidang pers, maka ideologi itu akan ikut lemah. Karena itu masalah Al-Quds harus diimbangi dengan kekuatan pers.

Salah satu workshop yang diselenggarakan dalam acara Al-Quds International Forum adalah tentang membangun kekuasan pers, buat umat Islam dan juga buat membela kepentingan Al-Quds.

Dari sisi implementasi, sebenarnya umat Islam sedikit banyak sudah mulai memiliki kekuatan pers tersendiri. Buktinya, acara di Istanbul ini juga dihadiri oleh insan pers yang secara idealisme boleh dibilang satu fikrah dan satu tujuan:Pers Islam.

Ikutnya para insan pers dari berbagai media yang selama ini menyuarakan kepetingan umat Islam cukup memberikan semangat baru. Nampak hadir dalam acara ini dari Aljazeera, Islamonline, dan lainnya.

Respon Baik Panitia Kepada Pers

Keberhasilan sebuah perhelatan seperti ini adalah pemberitaan media. Karena itu panita telah mempersiapkan segala fasilitas yang terkait dengan kebutuhan pemberitaan. Dan para wartawan sangat berbahagia meliput kegiatan ini, karena nyaris hampir semua tokoh pergeraka dunia hadir di sini. Maka berbagai interview mereka lakukan.

Ruangan untuk wartawan telah dipersiapkan oleh panita secara baik dan profesional. Sehingga memudahkan mereka untuk langsung menuliskan berita dalam waktu singkat. Selain wartawan televisi, kebanyakan mereka menggunakan akses internet untuk mengirimkan laporan jalaannya forum ke kantor mereka masing-masing.

Penulis sempat berkenalan dengan beberapa wartawan dari media negeri lain seperti Aljazeera.net, Islamonline.net, TV Al-Quds dari Hamas Libanon, dan puluhan lainnya. Mereka umumnya bekerja profesional dan punya semangat keIslaman yang tinggi.

Beruntung penulis pernah mengenyam pendidikan di LIPIA yang menggunakan bahasa arab sebagai pengantar, sehingga tidak ada kendala sedikit pun dalam masalah bahasa. Nyaris semua delegasi dan pembicara berbicara dalam bahasa arab. Demikia juga dengan rekan-rekan wartawan.

Dari bincang-bincang dengan sesama rekan wartawan, kami menangkap kesan bahwa mereka boleh dibilang mereka termasuk kalangan yang punya idealisme tentang Islam yang baik.

Bahkan kami menyimpulkan bahwa para wartawan itu secara pribadi sepakat menyuarakan masalah Al-Quds agar Israel keluar dari Palestina. Karena itu mereka bekerja dengan giat dan tanpa mengenal lelah. Sebab peranan media dalam masalah Palestina sedemikian penting.

Bahkan panitia memberikan kesempatan khusus kepada rekan-rekan media untuk melakukan workshop pada hari kedua. Mereka berkumpul terdiri dari puluhan wartawan dari berbagai media dan membicarakan kerja sama, tukar menukar informasi dan peningkatan mutu pemberitaan.

Hotspot di Seluruh Area

Satu hal yang sangat membantu kerja para wartawan adalah panitia telah menyediakan koneksi internet hotspot kecepatan tinggi, sehingga bukan hanya mengirim berita berupa teks, bahkan berupa gambar dan file video pun masih mumpuni.

Tersedia puluhan komputer desktop dengan layar LCD di ruang pers. Sepertinya monitor model tabung sudah menjadi sejarah masa lalu di negeri ini yang memang sudah sangat modern. Untuk urusan koneksi internet, wartawan sama sekali tidak mengalami masalah. (ust)

Sunday, November 18, 2007

eramuslim digest edisi ketiga




judul : HOLLYWOOD, UNDERCOVER

tema utama : HOLLYWOOD, UNDERCOVER

daftar isi :

hal 22 - Judenstrasse 1773
hal 26 - Protocol of Zions
hal 30 - From Ranchos To Studios
hal 32 - Kuasa Yahudi Atas Hollywood
hal 38 - Wes Penre: Eks Pemuja Setan Yang Bertobat
hal 42 - The Hollywood-Jews Stars
hal 49 - Anggota The Kabbalah Center of Los Angeles, CA
hal 50 - Walk of Fame
hal 52 - Jaringan Hollywood Dunia
hal 58 - Map of *ollywood
hal 60 - Citra Islam ala Hollywood
hal 111 - Resensi Film : Potret Pejuang Islam Sejati
hal 114 - Rubrik Zionologi : Yudaisme Haramkan Hollywood
hal 120 - Rubrik Muslim Awaken : Tawa Kita, Peluru Untuk Mereka
hal 122 - Rubrik Kalam Ihsan Tanjung : Sistem Dajjal



103 WALT DISNEY & ZIONISME

Rasanya tidak ada seorang pun yang tidak menyukai Donald Bebek di bumi ini. Demikian pula dengan Mickey Mouse dan anjingnya, Pluto, Goofy, Mini Mouse, dan sebagainya. Namun sayangnya, kejenakaan dan hiburan yang dikemas secara apik tersebut hanya sebatas di layar kaca. Di dunia nyata, perusahaan Walt Disney, tempat berbagai macam karakter kartun nan jenaka itu ternyata menjadi salah satu penyokong gerakan Zionisme Internasional.


111 RESENSI FILM: POTRET PEJUANG ISLAM SEJATI

• Sutradara : Moustapha Akkad • Produser : Moustapha Akkad • Naskah : H.A.L. Craig • Pemain : Anthony Quinn, Oliver Reed, Rod Steiger • Dirilis : 17 April 1981 (AS) • Biaya Produksi: US$ 35 juta.


114 YUDAISME HARAMKAN HOLLYWOOD

Kaum Yahudi mengkampanyekan permisifme, liberalisme, sekularisme, dan segala hal yang berlawaan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam agama langit mana pun kepada seluruh manusia. Namun ke dalam kaum Yahudi sendiri, mereka senantiasa keras dan taklid dalam memegang ajaran nenek moyangnya: Talmud. Mereka sesungguhnya fundamentalis, tetapi meracuni fundamentalisme di luar kepercayaan mereka.


120 TAWA KITA, PELURU UNTUK MEREKA

Ponsel putih Mia berdering lagi. “Ya, ya, di Artha Gading 21 jam 3 sore. Jangan telat yah...” Pelajar sebuah SMU swasta Islam ternama di Jakarta Timur ini ingin menonton ‘Weeding Daze’, film terbaru Hollywood yang berkisah tentang percintaan remaja. Jauh hari Mia sudah mencatat hari H di agendanya: Sabtu, 6 Oktober 2007. Kebetulan, sudah libur sekolah.


122 Sistem Dajjal

Semenjak diutusnya Nabi Muhammad saw, dunia memasuki era Akhir Zaman, karenanya beliau dijuluki Nabi Akhir Zaman. Perjalanan Ummat Islam sudah memasuki babak keempat era Akhir Zaman, dari lima babak yang di-nubuwwah-kan Rasulullah saw. Babak ini ditandai dengan munculnya para Mulkan Jabriyyan (raja-raja yang memaksakan kehendak) di panggung kekuasaan berbagai negeri. Itulah sebabnya berbagai kehidupan ummat manusia pada umumnya, ummat Islam khususnya, begitu jauh dari nilai-nilai Kenabian. Para penguasa dunia malah mengokohkan berdirinya sistem sarat nilai-nilai Dajjal yang meliputi segenap dimensi kehidupan. Inilah babak dimana ummat Islam babak belur.

eramuslim digest edisi kedua




judul : THE DARK SIDE 911,
SISI GELAP PERISTIWA WTC

tema utama :
THE DARK SIDE 911

daftar isi :

hal 17 - The Dark Side 911
hal 24 - Pentagon Telah Bersiap
hal 28 - Red Carpet Third Millenium
hal 33 - Bom Penyebab Ambruknya WTC
hal 36 - Where Are They?
hal 42 - William Rodriguez
hal 46 - Fakta-Fakta Yang Digelapkan
hal 50 - Sains Bantah Bush
hal 59 - Andai Minoru Yamasaki Masih Hidup
hal 62 - Misteri WTC-7
hal 76 - Tradisi Presiden AS
hal 80 - Pentagon Dijebol Rudal
hal 84 - Zionis-Israel & 911
hal 88 - Saksi Mata Itu Orang Indonesia
hal 94 - Voice Of American
hal 99 - Angka Di Seputar 911
hal 100 - Fahrenheit 9/11
hal 102 - Did You Know
hal 104 - Nostradamus Propechy & Kabbalah
hal 108 - Dampak 911 Bagi Indonesia
hal 110 - Paradigma Barat Tentang Palestina
hal 112 - Rubrik Zionologi : Twin Pillar Code
hal 116 - Rubrik Tahukah Anda : Ghorqod Project Zionis-Israel
hal 120 - Rubrik Kalam Ihsan Tanjung : Babak Paling Kelam
hal 122 - Rubrik Muslim Awaken : Ketika Yahudi Menunggu Subuh Kita
hal 124 - Rubrik Lepas : 911 On Scene


112 TWIN PILLAR CODE

Selasa pagi, 11 September 2001, dua menara kembar World Trade Center ditabrak dua pesawat jet komersial dan secara ajaib runtuh secara simetris ke bawah. Pemerintahan Bush menjadikan peristiwa ini sebagai "gong" untuk memulai perang melawan semua musuh-musuh AS yang disebutnya teroris.


116 GHORQOD PROJECT ZIONIS-ISRAEL

Harian Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.


120 BABAK PALING KELAM

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits Rasulullah saw yang memuat ringkasan sejarah Ummat Islam sejak awal hingga mendekati yaumul-Qiyamah.

تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم تكون ملكا عاضا فيكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم يكون ملكا جبريا فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت (أحمد)

“Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian, selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang menggigit selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang memaksakan kehendak dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian. Kemudian beliau terdiam.” (Hadits hasan riwayat Imam Ahmad)


122 KETIKA YAHUDI MENUNGGU SUBUH KITA

Apa yang Anda kerjakan di waktu Subuh? Keluar rumah dengan pakaian olahraga dan memulai jogging? Mengajak si bleki jalan-jalan? Mengeluarkan mobil dari garasi dan memanaskannya? Sudah terjebak di jalan tol seperti pemandangan di pagi hari di kota-kota besar dunia? Sudahkah Anda sholat subuh berjamaah di masjid?


124 911 ON SCENE

Tragedi 11 September 2001 yang menyisakan banyak sekali pertanyaan, misteri, dan kegelapan, mengilhami banyak sineas untuk menghadirkan peristiwa ini--dengan segala sudut pandangnya--ke layar perak. Banyak film dibuat terinspirasi peristiwa ini. Beberapa di antaranya yang mendunia adalah "Fahrenheit 911" besutan Michael Moore, "World Trade Center" garapan sutradara Oliver Stone, dan Flight 93 karya Paul Grengrass. Selain itu, sejumlah film bertema sama dibuat dan diedarkan secara underground, lewat bursa online, karena untuk dipirsa secara luas di jaringan bioskop dunia sepertinya mustahil, karena lobi Yahudi Internasional telah mencengkeram kuat-kuat seluruh jalur distribusi perfilman dunia yang ada, termasuk Indonesia.


eramuslim digest edisi perdana




judul
: ISRAELI NUKE, KEKUATAN GELAP NUKLIR DUNIA

tema utama : ISRAELI NUKE

daftar isi :

hal 18 - Israeli Nuke
hal 26 - David vs Goliath
hal 30 - Singapura, Israel Asia Tenggara
hal 34 - Negara Pemilik Senjata Nuklir
hal 46 - Mordecai Vanunu (Si Penyingkap Nuklir Israel)
hal 52 - Karl Ernst Houshofer, The Heartland Theory
hal 56 - Andai Musa Membawa Kita Ke Kanan
hal 58 - Sejak Kapan Israel Punya Nuklir
hal 64 - Mewaspadai Tragedi Chernobyl
hal 68 - Simon Perez Perintis Nuklir Israel
hal 70 - Pengakuan Itu
hal 72 - Perkiraan Jumlah Arsenal Nuklir Israel
hal 74 - Goliath Di Tanah Arab
hal 80 - Resensi Film "300"
hal 82 - Ahmadinejad Kekuatan Sebuah Kesederhanaan
hal 86 - PLTN Di Indonesia
hal 92 - Nuklir Damai, Nuklir Perang
hal 98 - Pasca Kekalahan Melawan Hisbullah
hal 101 - Dunia Islam, Iran dan Nuklir
hal 104 - Rubrik Zionologi : Doktrin Perang Israel Dalam Talmud
hal 110 - Rubrik Tahukah Anda : Mitos Kehebatan Tentara Israel
hal 118 - Rubrik Muhibah : Potret Islam Di Museum Kita
hal 126 - Rubrik Kalam Ihsan Tanjung : Yahudi dan Kerusakan


104 Doktrin Perang Israel Dalam Talmud

"Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari Talmud daripada ayat-ayat Taurat." (Talmud, Erubin 2b). "Seluruh anak keturunan orang kafir (non-Yahudi) tergolong sama dengan hewan." (Talmud, Yebamoth 98a)


110 Mitos Kehebatan Tentara Israel

Zionis-Yahudi merupakan kaum yang banyak diselubungi mitos dan kedustaan. Beberapa mitos yang terus dipelihara hingga kini dan terus disebar-luaskan lewat corong-corong media massa yang dikuasainya, antara lain: Kaum Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan, kaum Yahudi adalah korban terbesar dalam Perang Dunia II lewat peristiwa pembantaian massa yang dilakukan Nazi-Jerman lewat apa yang dinamakan Holocoust (The Final Solution), lalu mitos lainnya adalah bahwa MOSSAD dan Israeli Defense Force (IDF) merupakan dinas rahasia dan tentara terhebat di dunia, dan sebagainya, dan sebagainya.


118 Potret Islam Di Museum Kita

Wajah orangtua itu bersungguh-sungguh. Mimik mukanya sangat serius. Ada sedikit kesedihan terpancar di kedua matanya. Bibirnya bergetar. "Negara ini sangat zalim dalam merekam perjalanan sejarah bangsanya sendiri," ujarnya.


126 Yahudi dan Kerusakan

Allah memuliakan bangsa Yahudi. Kepada mereka diutus jumlah Nabi terbanyak. Allah yang menetapkan duabelas pemimpin suku mereka. Allah berjanji selalu bersama mereka bila mereka taat dan komit terhadap perintahNya. Kebaikan Allah dibalas dengan pengkhianatan. Bani Israil berlaku zalim dan melampaui batas.