Saturday, October 25, 2008

eramuslim digest edisi kedelapan

judul : The Satanic Finance


tema utama : Konspirasi Di Balik Sistem Keuangan Dunia


daftar isi :

• SATANIC FINANCE
• DOLLAR, EURO, RUPIAH ...
• SEJARAH UANG
• UANG DALAM DOKTRIN ZIONIS
• UANG DAN STRATEGI ZIONIS
• TEMPLAR DAN KONSPIRASI TERHADAP EMAS
• JARINGAN BANK INTERNASIONAL
• EMAS : THE REAL VALUES
• DARI DINAR KE UANG KERTAS
• 8 HAL YANG PATUT DIKETAHUI TENTANG EMAS
• INVESTASI EMAS : DINAR, LANTAKAN, ATAU PERHIASAN
• SIMBOL 666 : MATA UANG BARU
• DOLLAR RESISTANCE MOVEMENT
• ADA APA DIBALIK BANK ISLAM
• PERJALANAN DINAR DIRHAM MODERN
• KEBANGKITAN DINAR DIRHAM


Sinopsis


Pada awal 1998, sebuah motor yang cukup bagus di Jakarta sudah bisa dimiliki dengan harga sekitar tiga jutaan. Namuan ketika krisis moneter menghantam Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada bulan Mei 1998, sebuah motor di Jakarta harganya melambung jauh, berlipat lipat menjadi belasan juta rupiah. Di tempat lain, kondisinya serupa. Bukan harga motor saja yang meroket, seluruh produk mengalami lonjakan harga yang berlipat lipat tak terkendali.

Disaat yang sama, seorang warga jakarta melakukan investigasi dengan mengumpulkan koin emas. Di awal 1998 dengan koin emas yang dia miliki hanya bisa membeli satu - dua hektar tanah di pinggiran jakarta. Namun ketika krisis moneter menghantam, dengan jumlah koin emas yang sama, dia mampu membeli berhektar hektar tanah ditempat yang sama, tidak hanya 1-2 hektar.

Kasus diatas hanyalah sebagian kecil dari gambaran bahwa sesungguhnya mata uang yang kita punyai tidak memiliki apa apa. Uang kartal seperti rupiah, dollar, yen, euro dan sebagainya sesungguhnya tidak memiliki nilai sejati didalamnya. Beda dengan koin emas atau perak yang memang memiliki nilai intrinsik atau nilai sejati yang melekat pada dirinya.
Tahukah anda jika sistem keuangan dunia sekarang ini merupakan hasil konspirasi dan rekayasa kaum Yahudi ? Agar kaum Yahudi bisa menjajah seluruh umat manusia dengan sistem dajjal yang menipu ini. Bahkan The Federal Reserve Bank, yang mencetak mata uang dollar AS, pun dibentuk di Pulau Dajjal (Jekyll Island).

Dalam edisi 8, eramuslim digest akan mengupas dan membongkar sistem mata uang dunia yang sekarang berlaku. Agar kita paham bahwa sesungguhnya mata uang sejati adalah apa yang telah rasulullah SAW contohkan, yakni dengan kembali mempergunakan dinar dan dirham..

eramuslim digest edisi ketujuh




judul
: Genesis of Zionism


tema utama : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah (2)


daftar isi :

22 Yerusalem 1099-1187
28 Perancis Selatan
32 Freemasonry
36 Kuasai Inggris
40 Oliver Cromwell
42 Illuminati & Revolusi Perancis
48 Basle, August 1897
54 Herzl & Sultan Abdul Hamid II
56 Lawrence, Yahudi di Belakang Saudi Arabia
60 Mafia
66 The Fed Kuasai Amerika
70 Konspirasi Pulau Dajjal
74 Albert Pike: Program Perang Dunia
78 Weizmann dan Deklarasi Balfour
82 Nazi: Zion Connection
88 Mitos Holokus
92 Tragedi Palestina
96 Hegemoni Ekonomi Dunia
112 Trilogi Matrix & Zion



hal 3 - Sapa


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Pembaca Yth,

Dalam edisi 7 lalu, kami telah mengetengahkan tema “Genesis of Zions” bagian pertama. Edisi 8 yang ada dihadapan Anda merupakan lanjutan dari edisi 7 yang insya Allah bisa melengkapi apa yang telah kami sajikan di edisi sebelumnya.

Pembaca Budiman, jika di edisi 7 kami mengupas tentang jejak berdarah Bani Israel yang banyak melakukan pembunuhan terhadap para Nabi Allah SWT hingga ke masa-masa menjelang Perang Salib, maka di edisi 8 ini kami akan melanjutkannya dengan membahas peranan mereka, kaum Kabbalah pengikut iblis ini dalam masa Perang Salib, konspirasi sepanjang sejarah yang banyak menumpahkan darah dalam perjalanan dunia, aneka revolusi dan tragedi yang mereka buat, hingga ke masa sekarang ini, termasuk peran Yahudi di Indonesia.

Percaya atau tidak, semua peristiwa besar sejarah, semua tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di dunia, seluruhnya didalangi oleh kaum Yahudi Talmudian ini. Maha benar Allah yang telah memperingatkan kita betapa kaum Yahudi ini tidak bisa dipercaya dan tidak bisa dijadikan sahabat, karena mereka selalu saja cenderung pada kejahatan, cenderung pada kesesatan, dan pengkhianatan. Alangkah bodohnya orang yang masih saja percaya atau menyimpan prasangka baik kepada mereka.

Kami hanya mengharap, semoga sajian kami yang sederhana namun sangat informatif ini bisa menjadi kontribusi bagi dakwah Islam yang sama-sama kita perjuangkan. Selamat menyimak dan sebarkanlah majalah ini ke saudara-saudara kita semua sebagai bagian dari perjuangan dakwah Islam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


hal 10 - Suara Pembaca

HARUS PROFESIONAL

Eramuslim Digest bagaimana pun merupakan satu terobosan menyegarkan di tengah kejumudan media Islam lainnya di negeri ini. Tidak ada majalah Islam seperti Eramuslim Digest, baik dari sisi penyajian, pemilihan tema yang cerdas, tematikal, tata halaman, hingga pemilihan harga satu dirham yang merupakan sesuatu yang baru. Semua ini menjadikan Eramuslim digest sebagai media Islam pelopor, yang insya Allah akan menciptakan Trendsetter, bukan Follower.

Saya telah mengikuti majalah ini selama enam edisi. Sejumlah kekurangan yang ada terletak pada resolusi gambar yang kurang sehingga sejumlah gambar atau foto masih tampak kasar gradasinya, lalu masih adanya kesalahan ketik yang walau pun tidak fatal namun bagaimanapun bisa mengurangi kualitas majalah, dan yang terakhir adalah jadwal terbit yang belum bisa teratur. Seharusnya Eramuslim Digest harus memenuhi semua ini jika ingin leading dalam bisnis industri media nasional, karena bukan tidak mungkin celah pasar dan segmentasi majalah ini tengah dilirik majalah lainnya.

Mudah-mudahan, ke depannya Eramuslim Digest bisa sedikit demi sedikit membenahi semua itu. Saya dan teman-teman banyak berharap pada majalah ini. Tidak hanya saya yang sudah tua menyukai pembahasannya, anak-anak saya yang masih duduk di sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas pun sudah suka membolak-balik majalah ini. Bravo Eramuslim Digest!

Muhammad Akbar, Karyawan Swasta

Jakarta

KENAPA TIDAK DARI DULU...

Saya sudah tahu ada majalah ini sejak edisi pertama ”Israeli Nuke” di pengajian kantor. Beberapa teman saya langsung berlangganan, sedangkan saya masih suka beli eceran. Tapi sekarang, harganya dalam rupiah sudah naik dua kali lipat! Walau tetap satu dirham. Edisi pertama harganya dalam rupiah sekitar Rp. 26.00,-, namun dalam edisi 6 harga dalam rupiah sudah Rp. 41.000,-! Ini merupakan fakta yang tidak bisa dibantah bahwa nilai intrinsik mata uang kita terus merosot dan merupakan cermin kesehatan perekonomian kita.

Saya menyesal kenapa tidak sejak dulu saya berlangganan. Kalau dari dulu kan bisa mendapat harga dalam rupiah yang murah. Tapi kalau sudah begini ya apa boleh buat... Padahal saya ingin mengoleksi seluruh edisi Eramuslim Digest yang memang membahas masalah-masalah yang langka dan menarik.

Saya usul, bagaimana jika kru Eramuslim Digest juga menjual dirham, agar pembaca bisa mendapatkan dirham (juga dinar), ya buat investasi dan juga buat beli Eramuslim Digest, he he he... Teruslah berkarya, semoga tetap istiqomah...

Nur Sukandar, karyawan swasta

Jakarta

GAK MAHAL KOK...

Eramuslim Digest memang majalah yang baru dan cerdas! Saya baru mengetahui majalah ini pada edisi ke-3 ”The New Jerusalem”. Isinya benar-benar menarik dan membuka wawasan saya. Lalu saya beli edisi 1 dan juga edisi 2-nya. Karena majalah ini bersifat tematis, maka tidak ada yang basi dalam pembahasannya. Sungguh, cerdas. Sekarang, setiap bulan saya memantau apakah sudah ada edisi berikutnya yang terbit.

Beberapa teman saya, juga di situs Eramuslim Digest sendiri beberapa pembaca menyatakan majalah ini kemahalan harganya. Menurut saya hal ini tidak benar. Tidak percaya? Ada sebuah majalah luar negeri yang dibuat di Indonesia dimana bentuk, jenis kertas, ketebalan halaman, dan segala hal lainnya sama dengan Eramuslim digest dan dipatok dengan harga Rp. 50.000,- Tapi para pembacanya tidak pernah protes. Apakah karena majalah itu majalah luar negeri dan Eramuslim Digest majalah hasil karya anak negeri maka mendapat perlakuan beda? Padahal harga kertas, ongkos percetakan, harga tinta, dan lain-lainya, harganya sama saja.

Sebab itu, sebenarnya harga Eramuslim digest tidaklah mahal. Bukankah harga majalah ini nyaris sama dengan jumlah nominal pulsa ponsel yang sering kita beli? Saya pribadi menyamakan hal ini agar tidak merasa berat. Kebudayaan kita memang masih sangat pelit teradap ilmu, dan royal terhadap segala hal yang bersifat hura-hura. Tidak percaya? Berapa honor seorang guru, dosen, atau penceramah setiap kali mengajar di depan kelas atau di depan para jemaahnya? Sedikit sekali bukan? Lalu coba kita bandingkan dengan honor seorang artis yang menyanyi, lenggak-lengok badan, di atas pentas? Perbedaannya sangat besar bahkan bisa jadi sampai beribu persen. Inilah sistem kapitalistis.

Kita umat Islam seharusnya sadar dan tidak tertipu. Umat Islam seharusnya lebih menghargai karya intelektual, yang mencerdaskan, ketimbang menghargai artis atau acara-acara hura-hura. Bukan sebaliknya. Paradigma kita memang harus diubah, janganlah kita terus memelihara paradigma yang salah yang sudah berabad-abad ditanam oleh para penjajah ke dalam otak kita. Jika tidak sekarang, kapan lagi...?

Arie Widyawati, Karyawan Swasta

Bekasi

USUL TEMA

Tema-tema yang dibahas dalam Eramuslim Digest sungguh telah membuka wawasan dan cara berpikir saya. Selama ini kita ternyata telah dibohongi oleh media-media besar yang sebenarnya dikuasai kaum Yahudi Internasional. Untuk itu saya mengucapkan salut kepada redaksi Eramuslim Digest yang sungguh-sungguh beda di dalam menyampaikan semua pengetahuan ini.

Jika boleh, saya juga ingin mengusulkan tema yang mudah-mudahan bisa dibahas di dalam edisi Eramuslim Digest selanjutnya, seperti tema tentang tokoh-tokoh Yahudi perusak dunia, Yahudi dan dunia militer, Yahudi dan jaringan media massa global, penghancuran perekonomian Indonesia (yang saya yakin juga ada Yahudi di belakangnya), Nazi dan Yahudi, dan sebagainya. Ini tema-tema yang sangat menarik untuk diketahui banyak kalangan. Saya pribadi juga ingin tahu lebih banyak soal ini semua.

Jika ini semua dibahas, nantinya kita—minimal—akan tahu Yahudi secara panjang lebar, ya sejarah aslinya dan juga kiprahnya dewasa ini. Mengapa harus selalu Yahudi? Ya, karena Yahudilah yang merupakan satu kaum yang paling keras permusuhannya terhadap kalimat tauhid. Bagaimana nih Bung Redaksi...?

Imam Yuharsyah, Guru

Jakarta

UNIK

Saya baru tahu ada majalah Eramuslim Digest di edisi ke 4 ”The New Jerusalem”. Menurut saya majalah ini unik dan menarik. Positioningnya jelas, sarat informasi yang tidak bisa kita dapatkan di majalah lainnya, namun semua itu dikemas dalam gaya penulisan yang populer dan mengalir. Jadi, walau tema-tema yang disajikan termasuk tema-tema yang amat berat, namun mudah dicerna karena disajikan dengan ringan tanpa mengurangi bobotnya.

Walau demikian masih ada sedikit kekurangan, seperti gambar yang masih banyak yang kurang tajam dan jadwal terbit yang belum tetap. Mudah-mudahan ke depannya Eramuslim Digest bisa menjadi majalah Islam terdepan dan mencerahkan umat tauhid ini sehingga tidak mudah dibohongi oleh informasi menyesatkan yang disebarkan oleh media-media Barat. Amien.

Lelly Indrawati, Karyawati

Jakarta


hal 102 - Menuju Bukit Zion

Dalam sejarahnya, Bani Israil sudah dua kali dihancurkan oleh musuh-musuhnya. Kehancuran yang pertama terjadi akibat serangan dari Raja Nebukadnezar dari Babylonia pada tahun 568 SM. Kehancuran kedua karena serangan dari Raja Titus dari Romawi pada tahun 70 M. Dua kali serangan, dua kali pula Haikal Sulaiman hancur dan Bani Israil tercerai-berai. Bahkan dalam serangan kedua, yang dilakukan Titus, Tabut Perjanjian atau Tabut Shekinah (Ark of Covenant) yang merupakan salah satu ‘harta paling bernilai’ bagi Bani Israil hilang.

Friday, April 4, 2008

eramuslim digest edisi keenam





judul : Zionis Conspiracies


tema utama : Genesis of Zionism, Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah


daftar isi :

hal 22 - EDEN
hal 26 - ADAM DAN IBLIS DALAM QUR’AN
hal 28 - BROTHERHOOD OF THE SNAKE
hal 34 - HARRAN MOUNTAIN
hal 38 - KABBALAH
hal 42 - DARI IBRAHIM HINGGA MUSA
hal 46 - KING OF NAMRUDZ
hal 50 - IBRANI & DIASPORA
hal 54 - NABI DAUD
hal 58 - SULAIMAN DAN YAHUDI
hal 62 - PEMBUNUHAN NABI ZAKARIA DAN YAHYA
hal 68 - SEKTE YOHANES PEMBAPTIS
hal 72 - KITAB HITAM TALMUD
hal 78 - YAHOO!
hal 82 - NABI ISA: KORBAN PENDETA YAHUDI
hal 86 - NICEA 325: KETIKA YESUS DISAHKAN JADI TUHAN
hal 90 - RASULULLAH & YAHUDI
hal 94 - ABDULLAH BIN SABA’: YAHUDI PEMECAH ISLAM
hal 97 - YAHUDI DAN SIMBOL ULAR
hal 98 - CRUSADE & TEMPLAR
hal 112 - SANHENDRIN YAHUDI PEMBUNUH YESUS


Hal 3 - SAPA

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Pembaca Yth,

Dalam banyak acara bedah majalah eramuslim digest yang digelar, kami mendapat banyak pertanyaan mengapa kami selalu mengangkat tema sentral Yahudi dalam tiap pembahasan. Mengapa selalu saja Yahudi yang dijadikan musuh? Mengapa tidak yang lainnya?


Hal 10 - Suara Pembaca

OPTIMIS AKAN JADI MAJALAH BESAR

Saya baru bulan lalu tahu ada eramuslim digest. Saya baca edisi 4 ‘The New Jerusalem’. Isinya benar-benar bagus. Pengetahuan saya bertambah dan itu bukan sesuatu yang saya bisa dapat di majalah lainnya. Benar-benar sisi lain dari sejarah Amerika Serikat yang selama ini disembunyikan. Saya akhirnya membeli pula edisi-edisi sebelumnya.

Dengan sudut pemberitaan dan penyajian yang apik dan bagus seperti yang ditawarkan eramuslim digest, saya yakin—insya Allah—majalah ini akan menjadi majalah besar di Indonesia. Walau tanpa promosi sedikit pun di media massa nasional, eramuslim digest sedikit demi sedikit akan bisa melaju di tengah persaingan media yang ada.

Jujur, eramuslim digest menawarkan sesuatu yang sangat beda dengan media-media Islam lainnya. Eramuslim digest merupakan satu majalah yang memelopori satu gaya yang belum pernah ada, trendsetter, dan ini merupakan salah satu keunggulannya.

Selain itu, eramuslim digest juga sangat cerdas dalam paradigm marketingnya, karena menganut paradigma marketing buku yang timeless, tidak akan pernah basi, sehingga jika habis bisa dicetak edisi kedua dan edisi selanjutnya, tanpa takut kehabisan momentum pemberitaan. Selamat saya ucapkan. Mudah-mudahan seluruh kru eramuslim digest bisa tetap istiqomah.

Ika Savitri, Jurnalis

Jakarta


Hal 104 - DAJJAL TINGGAL MENUNGGU WAKTU

Banyak dari kita mengira bahwa Hari Akhir adalah hari kiamat. Padahal dalam beberapa keterangan disebutkan jika Rasulullah SAW merupakan utusan untuk umat akhir zaman. Sebab itu, sejak kerasulan Nabi Muhammad SAW-lah telah dimulai apa yang disebut sebagai akhir zaman. Umat Islam merupakan umat akhir zaman. Tidak ada yang mengetahui pasti akhir zaman itu terdiri dari beberapa tahun atau abad. Ada yang menyatakan jika sejarah atau bab zaman itu selalu berjumlah 1500 tahun. Jika berpegangan pada keterangan ini maka sejak kerasulan Muhammad SAW di tahun 600 M, maka tidak lama lagi akan tibalah kita semua pada ujung dari hari akhir. Wallahu’alam bishawab.


Hal 108 - NETUREI KARTA: JEWS AGAINST ZIONISM

Masih ingat dengan Konferensi Annapolis? Ini merupakan sebuah konferensi yang digagas Bush untuk mempertemukan PM Zionis-Israel Ehud Olmert dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang di dalam negerinya sendiri dianggap kaki tangan Amerika. Konferensi tersebut diselenggarakan di Maryland, AS, 27 September 2007. Pertemuan penuh dengan rekayasa ini menuai kecaman di mana-mana, bukan saja dari Dunia Islam, tetapi juga dari kaum Yahudi Ortodoks sendiri.


Hal 116 - AKHIRI KEHIDUPANMU DENGAN KARYA

Ada sebuah kisah tentang kehidupan seorang sahabat Rasulullah SAW. Suatu hari, ada seorang kakek yang sudah amat renta terlihat sibuk menanam biji-biji kurma di kebunnya. Dia begitu tekun membuka tanah dan memasukkan bibit-bibit kurma itu ke dalamnya lalu menutup tanah tersebut dengan hati-hati.

Senyumnya sesekali tersungging di sudut bibirnya yang sudah keriput. Dia begitu menikmati pekerjaan itu.


Hal 120 - BANGSA YANG DIMURKAI ALLAH

Dalam sebuah hadits, Imam At-Tirmidzi meriwayatkan Nabi Muhammad saw menjelaskan kepada sahabat ‘Adi bin Hatim bahwasanya:

الْيَهُودُ مَغْضُوبٌ عَلَيْهِمْ وَالنَّصَارَى ضُلَّالٌ

“Kaum Yahudi mereka itulah yang dimurkai Allah

dan kaum Nasrani mereka itulah yang tersesat.”

Friday, February 22, 2008

eramuslim digest edisi kelima




judul : THE DARK VALENTINES Ritual Setan Yang Kini Dipuja

tema utama : The Valentine’s Day


daftar isi :

hal 22 - V-Day di Indonesia
hal 26 - Lupercalian Fest, The Begin…
hal 30 - Mitos Santo Valentinus
hal 34 - Romulus & Remus
hal 38 - Mereka di Balik Valentine's Day
hal 44 - Mitos Valentine's Day
hal 48 - Syahwat & Tuhan di Roma
hal 52 - VD di Berbagai Negara
hal 60 - VD & Gereja
hal 64 - Simbol VD Dalam Kepercayaan Paganisme
hal 70 - Tangis di Balik Coklat Valentine
hal 74 - VD Dalam Angka
hal 78 - Penghancuran Agama
hal 84 - Samuel Zweimer Speech
hal 88 - Jahiliyah Modern
hal 94 - Haram Rayakan VD
hal 110 - Rome & Valentine On Movie


99 AIDS & KONDOM

Tahun 2007, aparat kepolisian Thailand dibuat repot oleh perayaan Hari Valentine, sehingga harus memberlakukan jam malam dan sweeping dari tempat hiburan dan hotel ke tempat lainnya. Pemicunya ternyata sejumlah penelitian yang melibatkan beberapa lembaga dan perguruan tinggi bergengsi negeri gajah putih itu yang mendapatkan pengakuan bahwa sebagian besar remaja Thailand memutuskan akan menyerahkan keperawanannya kepada kekasihnya tepat di malam perayaan Valentine.


104 INVASI PEMIKIRAN

Sir Meyer Amscheld Rothschild berdiri. Di hadapannya, mengelilingi sebuah meja bundar berukuran besar, duabelas tokoh Yahudi dari beberapa negara di dunia duduk menatapnya. Tangan pendiri Dinasti Rothschild (Red Shield atau Tameng Merah) itu tampak menggenggam gulungan kecil naskah. Tangannya membuka gulungan tersebut dan dia mulai membaca satu persatu. Kedua belas tokoh Yahudi yang hadir di sebuah kamar besar sebuah rumah di pojok Judenstrasse, Bavaria, di tahun 1773, itu dengan khidmat mendengarkan satu demi satu uraian tokoh terkemuka Yahudi Eropa tersebut.


118 WASPADAI TEVE ANDA!

Simak baik-baik syair ini:

Malam ini, ku sendiri / tak ada yang, meneman / seperti malam-malam / yang sudah, sudah...

Hati ini, selalu sepi / tak ada yang, menghias / seperti cinta ini / yang s’lalu, pupus...

Tuhan kirimkanlah aku / kekasih yang, baik hati / yang mencintai aku / apa adanya...

Mawar ini, semakin layu / tak ada yang, memiliki / seperti, aku ini / semakin, pupus...


122 PACARAN Versus PACARAN

Ada seorang kawan yang pernah kuliah mengambil program S3 di Perancis. Saat berkenalan dengan teman-teman sekampusnya ia dibuat tercengang. Bagamana tidak? Saat ia memperkenalkan diri ia berkata: ”Saya mahasiswa dari Indonesia. Datang ke Perancis bersama keluarga saya. Saya menikah lima tahun yang lalu anak saya satu orang.” Maka ketika giliran kawan Perancisnya memperkenalkan diri ia berkata: ”Saya asli orang Perancis. Saya tinggal bersama keluarga saya. Anak saya dua orang. Yang pertama berusia tujuh tahun dan yang kedua masih berusia dua tahun. Saya menikahi istri saya, yaitu ibu mereka, enam bulan yang lalu.” Astaghfirullahal-’adziem...

Wednesday, January 23, 2008

eramuslim digest edisi keempat




judul
: NEW JERUSALEM, SISI AMERIKA YANG DISEMBUNYIKAN

tema utama : THE NEW JERUSALEM, A SECRET HISTORY OF AMERICA

daftar isi :

hal 22 - Misteri Templar
hal 26 - Colombus Mission
hal 30 - Membangun Peradaban dari Sampah
hal 34 - Benjamin Franklin Prophecies
hal 38 - Sisi Gelap Arsitektur Kota Washington D.C
hal 46 - Washington Time Line
hal 50 - Great Seal of USA
hal 54 - Kebiadaban Columbus
hal 55 - 13 Stars in Flag
hal 56 - USA 13…
hal 64 - Masonik Bible
hal 68 - Pembunuhan Lincoln dan JFK
hal 72 - Inaugurasi Presiden AS
hal 78 - Texe Marrs: Dinasti Bush adalah Yahudi Tulen
hal 84 - Henry Ford & International Jews
hal 88 - Solomon Treasure di Washington DC
hal 93 - American Influence
hal 94 - Jews Richest People of America
hal 100 - 33 Degree Mystery
hal 104 - Lobi Yahudi di Amerika
hal 108 - A Mighty is The Right


112 DISTORSI SEJARAH ISLAM AMERIKA

Sejarah resmi selama ini mengatakan bahwa Christopher Columbus-lah yang menemukan daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Hal ini ternyata tidak benar. Karena 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.


120 KEKUATAN DOA

Pertengahan 2007, dalam suatu acara di Riau, saya bertemu seorang doktor ilmu politik lulusan Amerika. Dia bilang, jika seluruh negeri Islam bersatu memerangi Amerika Serikat, maka sudah pasti Amerika akan keluar sebagai pemenang. “Anda tahu, jika seluruh armada laut negara-negara Eropa saja disatukan, armada laut AS masih lebih besar dan kuat ketimbang mereka,” ujarnya. Dia yakin bahwa satu-satunya jalan agar dakwah Islam tetap eksis adalah dengan jalan damai, pun terhadap Zionis-Israel. Saya tentu saja tidak sependapat dengannya.


122 NOVUS ORDO SECLORUM

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw menyebutkan sekurangnya ada dua pra-kondisi yang mengindikasikan bakal munculnya Dajjal untuk menebar fitnah dan kekacauan di seantero dunia. “Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.”(HR Ahmad)


124 KARPET MERAH MENUJU THE GREAT ISRAEL

Tentu Anda pernah melihat peta The Great Israel (Negara Israel Raya) yang batas-batas geografisnya tidak hanya meliputi Tanah Palestina, tetapi jauh lebih besar dan mencaplok sejumlah negara Arab. Batas-batas “Negara Yahudi” tersebut—sesuatu yang berkali-kali ditekankan PM Ehud Olmert dalam Konferensi Annapolis di Maryland-AS 26-27 November 2007—adalah disimbolkan dengan seekor ular yang melingkari wilayah Israel Raya, di mana ujung ekornya bermula dari wilayah Ankara di Turki, lalu memanjang ke selatan melewati pesisir pantai barat Syiria, Lebanon, dan Palestina, terus menjulur ke utara Mesir hingga Alexandria, lalu ke selatan melewati Giza dan Luxor, ke arah timur menuju Saudi Arabia, melewati daerah antara Mekkah dan Madinah, mencaplok seluruh wilayah Kuwait, lalu dari kota kecil Abadan menyusuri perbatasan antara Irak dan Iran, terus hingga Syiria seluruhnya dicaplok dan barulah sampai pada kepala ular di mana lidahnya menjulur menuju Yerusalem. Ini berarti, kota-kota besar seperti Beirut, Yerusalem, Kairo, Madinah, Amman, Kuwait City, Bagdad, dan Damaskus, semuanya akan dicaplok oleh Israel. Sebagian besar wilayah Turki, Mesir, dan Saudi Arabia akan diduduki Israel. Dan negara-negara Syiria, Irak, Kuwait, dan Palestina akan dihapuskan.

Thursday, November 22, 2007

Hasil Studi: Kekuatan Lobi Israel Pegang Kendali Kebijakan Luar Negeri AS

eramuslim - John Mearsheimer, akademisi dari jurusan ilmu politik di Universitas Chicago dan Stephen M. Walt akademisi dari John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard, akhir Maret kemarin menerbitkan hasil studi yang mereka lakukan tentang peran lobi Israel dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri pemerintah AS.

Hasil studi sepanjang sepanjang 83 halaman yang diberi judul 'The Israel Lobby and US Foreign Policy' di antaranya menjawab pertanyaan mengapa selama ini AS mengenyampingkan keamanannya sendiri untuk lebih mengedepankan kepentingan pihak lain, dalam hal ini Israel. Apa saja hasil temuan kedua akademisi ini tentang pengaruh lobi Israel terhadap kebijakan luar negeri pemerintah AS?

Israel Penerima Bantuan Terbesar dari AS

Dalam hasil studinya, Mearsheimer dan M. Walt menyatakan, "Kepentingan nasional AS seharusnya menjadi obyek utama kebijakan luar negeri AS. Dalam beberapa dekade belakangan ini, nyatanya dan pada khususnya sejak Perang 6 Hari pada 1967, yang menjadi pusat perhatian kebijakan AS di Timur Tengah adalah hubungannya dengan Israel."

Hasil studi itu mengungkapkan peran para cendikiawan Israel, wartawan dan organisasi hak asasi internasional sebagai pelobi Israel di AS dalam mengarahkan kebijakan luar negeri pemerintah AS untuk memajukan kepentingan-kepentingan Israel, tanpa mempedulikan dampak negatifnya bagi kepentingan AS sendiri.

Mengutip 'Greenbook' lembaga bantuan AS, USAID, hasil studi itu mencatat bahwa pemerintah Zionis Israel telah menerima bantuan dana dari AS sebesar 140 milyar dollar, dan merupakan dana bantuan terbesar yang diberikan secara langsung tiap tahunnya oleh AS untuk membantu perekonomian dan militer Israel.

"Lebih dari itu, AS juga menyediakan dana bagi Israel sebesar hampir 3 milyar dollar untuk membangun sistem persenjataannya, misalnya pembuatan pesawat Lavi yang sebenarnya tidak diinginkan atau dibutuhkan oleh Pentagon, dan memberikan akses pada Israel untuk membuat pesawat-pesawat tempur yang menjadi senjata andalan AS, seperti helikopter-helikopter Blackhawk dan pesawat jet F-16," tulis Mearsheimer dan M. Walt.

Selain itu, AS juga selalu membantu Israel dalam peperangan dan selalu melindungi Israel di Dewan Keamanan PBB.

"Washington secara konsisten memberikan dukungan diplomatik pada Israel. Sejak 1982, AS memveto 32 resolusi Dewan Keamanan PBB menyangkut persoalan-persoalan kritis yang melibatkan Israel, jumlah veto itu lebih besar dari total veto yang pernah dilakukan oleh semua anggota Dewan Keamanan PBB."

Hasil studi itu lebih jauh juga mengungkapkan bagaimana Washington terus menerus menghalang-halangi upaya negara-negara Arab yang ingin mengadukan program persenjataan nuklir Israel ke Badan Energi Atom Internasional.

Dalam konteks tidak tergoyahkannya dukungan AS terhadap Israel dalam semua lini, hasil studi itu mengingatkan kembali ucapan seorang peserta dari AS dalam negosiasi antara Israel dan Palestina di Camp David pada tahun 2000. Peserta itu mengatakan, "Sudah terlalu sering, kami berfungsi.... sebagai pelindung hukum bagi Israel."

Mearsheimer dan M Walt dalam studinya juga menyangkal pernyataan-pernyataan yang mengklaim bahwa Israel merupakan aset strategis, oleh sebab itu AS menjalankan 'strategi yang condong' pada upaya memberikan dukungan yang konsisten terhadap Israel dalam semua sektor.

.".Mengatakan bahwa Israel dan AS disatukan oleh sebuah ancaman yang sama yaitu teroris merupakan sebuah kemunduran, dibandingkan dengan bahwa AS sendirilah yang sebenarnya menghadapi persoalan terorisme karena kedekatannya dengan Israel, bukan sebaliknya."

Karena pandangan-pandangan yang salah itu, hasil studi juga mengungkapkan bagaimana dukungan AS pada Israel pada akhirnya membuat orang yang mereka sebut teroris seperti Usamah bin Ladin, pimpinan Al-Qaidah, 'mendapatkan dukungan dan berhasil melakukan rekrutmen.'

Masalah Suriah dan Iran

Studi yang dilakukan oleh Mearsheimer dan M. Walt (Walt dan Mearheimer belakangan menyatakan mengundurkan diri dari dua universitas itu) juga menyoroti kebijakan AS terhadap Suriah dan Iran, tentu saja dalam kerangka campur tangan lobi Israel.

Menurut hasil studi itu, Israel terus menerus berupaya mempengaruhi AS agar senantiasa melakukan tekanan dan serangan terhadap Suriah dan Iran, musuh besar Israel di kawasan Timur Tengah.

"Para pemimpin Israel tidak memaksa pemerintahan Bush untuk berkonsentrasi pada masalah Suriah sebelum bulan Maret 2003 lalu, karena pada saat itu Bush dan para pemimpin Israel sibuk untuk menggolkan perang mereka terhadap Irak."

Hasil studi itu mencantumkan sejumlah kutipan pernyataan para pemimpin di Israel dalam kurun waktu tersebut, yang memperjelas bahwa negara Yahudi itu menginginkan tekanan terhadap semua hal, bahkan kemungkinan serangan militer yang harus dilakukan Washington terhadap rejim di Suriah.

"Para pemimpin Israel cenderung menjelaskan setiap ancaman dengan menggunakan istilah yang kejam, namun Iran dipandang sebagai musuh mereka yang paling berbahaya karena Iran merupakan negara yang dianggap kemungkinan besar menghasilkan senjata-senjata nuklir."

Menurut hasil studi itu, mantan Perdana Menteri Ariel Sharon untuk pertama kalinya mulai terang-terangan menekan Washington agar melakukan serangan militer ke Iran, pada tahun 2002 ketika Sharon menyebut Iran sebagai 'pusat teroris di dunia' dalam sebuah wawancara dengan The Times. Tidak heran jika dalam konferensi terakhir America-Israel Public Affairs Committee (AIPAC), Iran dan segala tudingan tentang program nuklir negara itu menjadi tema sentral.

Selama bulan Desember 2005, AIPAC dan para pemain yang pro Israel secara terkordinasai melancarkan serangan terhadap pemerintahan Bush, dengan menyebut posisi Bush terhadap Iran sangat 'menggelisahkan' dan 'berbahaya'. Serangan itu dilontarkan, karena pemerintah Bush menerima usulan Rusia agar memberi peluang bagi Iran untuk melanjutkan program energi nuklirnya di bawah pengawasan Rusia.

Sejak saat itu, pertikaian soal nuklir Iran diajukan ke Dewan Keamanan PBB, dan awal April ini laporan media massa mulai mengangkat pembicaraan seputar rencana serangan terbatas AS ke instalasi-instalasi nuklir Iran.

Studi yang dilakukan Mearsheimer dan M. Walt menegaskan, penjelasan di balik segala bentuk dukungan terhadap Israel merupakan hasil kekuatan lobi Israel yang dilakukan secara masif. Lobi-lobi itu dilakukan baik oleh individu-individu maupun organisasi-organisasi yang secara aktif bekerja untuk membentuk kebijakan luar negeri AS yang pro Israel.

Organisasi-organisasi Israel yang menjadi pelobi itu antara lain AIPAC, Konferensi Persatuan Presiden Organisasi-Organisasi besar Yahudi, Jewish Institute for National Security Affairs, Washington Institute for Near Eastern Policy dan organisasi-organisasi Kristen Zionis.

Pada minggu pertama bulan Maret 2006, AIPAC menggelar konferensi tahunannya di Washington DC yang merupakan konferensi terbesar dalam sejarah AIPAC, karena melibatkan lebih dari 5.000 aktivis pro Israel dari AS dan beberapa negara lainnya. Hampir dua per tiga anggota kongres AS, ditambah para pejabat tinggi pemerintahan AS dan para pengambil kebijakan hadir dalam konferensi itu dan memberikan pidatonya yang berisi dukungan dan upaya kesejahteraan bagi Israel.

Dalam pidatonya di konferensi tersebut, pemimpin partai Republik yang menjadi mayoritas di Dewan Perwakilan AS, John Boehner menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan aturan-aturan yang anti Israel didiskusikan di dewan legislatif.

Hasil studi Measheimer dan M. Walt mengungkapkan dua strategi besar yang dilakukan para pelobi Israel untuk menjamin kelangsungan dukungan AS terhadap Israel. Strategi pertama, menggunakan pengaruh yang besar di Washington, menekan Kongres dan lembaga-lembaga eksekutif untuk memberikan dukungan Israel sampai hal yang sekecil-kecilnya. Strategi kedua, perjuangan para pelobi untuk memastikan bahwa wacana publik tentang Israel harus diarahkan ke arah yang positif, dengan mengedepankan mitos tentang Israel dan pendirian negara Israel serta publikasi opini-opini dari sisi Israel dalam kebijakan yang menjadi perdebatan.

Dari Sisi Media Massa

Hasil studi Mearsheimer dan M Walt ini pertama kali dipublikasikan pada 10 Maret oleh London Review of Books. Seperti layaknya hasil studi-studi sejenis yang isinya memojokkan AS, hasil studi berjudul The Israel Lobby and US Foreign Policy ini, juga tidak terlalu diminati oleh media-media massa yang kerap menyuarakan suara pemerintah AS.

"Perspektif hasil studi terhadap Israel ini secara luas terlihat di media-media mainstream AS, karena kebanyakan komentator di AS adalah orang-orang yang pro Israel.bias terhadap persoalan-persoalan Israel terlihat di editorial sebagai besar surat-surat kabar AS," tulis Mearsheimer dan M. Walt.

Keduanya menyebut surat kabar New York Times, Wall Street Journal, Chicago Sun-Times, Washington Times dan majalah seperti Commentary, New Republic dan Weekly Standard sebagai media yang bias dan selalu membela kepentingan Israel.

Terhadap media-media semacam itu, George S. Hishmeh dalam tulisannya di Jordan Times edisi 1 April menyatakan, "Sebelumnya tidak pernah media mainstream di AS tampil begitu tidak sopan dan kehilangan semangat, seperti yang mereka lakukan pada bulan ini, ketika para editor mengabaikan laporan yang begitu mencengangkan dari dua profesor universitas paling terkemuka di negeri itu, Harvard University dan Chicago University."

Hanya sedikit surat kabar yang memuat hasil studi tersebut. Salah satu harian menulis, "Selama lebih dari 25 tahun, kekuatan pro Israel telah membangun pengaruhnya di American Enterprise Institute, Brookings Institution, Center for Study Policy, Foreign Policy Research Institute, Heritage Foundation, Hudson Institute, Institute for Foreign Policy Analysis dan Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA).

Mengalahkan Lobi Israel

Di bagian akhir, hasil studi Mearsheimer dan M. Walt mencoba menjawab pertanyaan, "Bisakah kekuatan lobi Israel dibatasi?

Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti kegagalan di Irak, kebutuhan yang mendesak untuk memperbaiki citra AS di dunia Islam dan Arab serta terungkapnya skandal pejabat AIPAC yang membocorkan rahasia pemerintah AS pada Israel, Mearsheimer dan M. Walt meyakini 'ada dasar yang cukup bagi para pemimpin AS untuk menjaga jarak dengan lobi-lobi itu.'

Meski tidak akan terjadi dalam waktu dekat, Mearsheimer dan M. Walt menegaskan keyakinannya bahwa masih ada harapan untuk mengurangi kekuatan lobi Israel. "Meskipun lobi itu masih kuat, dampak dari pengaruh lobi itu terbukti makin sulit disembunyikan," kata mereka.

Menurut keduanya, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah diskusi yang jujur atas pengaruh lobi Israel dan perdebatan yang lebih terbuka tentang kepentingan AS di wilayah vital, Timur Tengah.

"Perdebatan terbuka akan mengekspos batas-batas persoalan strategis dan moral AS yang memberikan dukungan sepihak serta dapat menggerakkan posisi AS agar lebih konsisten dengan kepentingan nasionalnya sendiri." (ln/iol)

Menuju Pers Islam yang Kuat

Eramuslim - Salah satu faktor kekuatan adalah pers. Bila sebuah ideologi mengalami kelemahan di bidang pers, maka ideologi itu akan ikut lemah. Karena itu masalah Al-Quds harus diimbangi dengan kekuatan pers.

Salah satu workshop yang diselenggarakan dalam acara Al-Quds International Forum adalah tentang membangun kekuasan pers, buat umat Islam dan juga buat membela kepentingan Al-Quds.

Dari sisi implementasi, sebenarnya umat Islam sedikit banyak sudah mulai memiliki kekuatan pers tersendiri. Buktinya, acara di Istanbul ini juga dihadiri oleh insan pers yang secara idealisme boleh dibilang satu fikrah dan satu tujuan:Pers Islam.

Ikutnya para insan pers dari berbagai media yang selama ini menyuarakan kepetingan umat Islam cukup memberikan semangat baru. Nampak hadir dalam acara ini dari Aljazeera, Islamonline, dan lainnya.

Respon Baik Panitia Kepada Pers

Keberhasilan sebuah perhelatan seperti ini adalah pemberitaan media. Karena itu panita telah mempersiapkan segala fasilitas yang terkait dengan kebutuhan pemberitaan. Dan para wartawan sangat berbahagia meliput kegiatan ini, karena nyaris hampir semua tokoh pergeraka dunia hadir di sini. Maka berbagai interview mereka lakukan.

Ruangan untuk wartawan telah dipersiapkan oleh panita secara baik dan profesional. Sehingga memudahkan mereka untuk langsung menuliskan berita dalam waktu singkat. Selain wartawan televisi, kebanyakan mereka menggunakan akses internet untuk mengirimkan laporan jalaannya forum ke kantor mereka masing-masing.

Penulis sempat berkenalan dengan beberapa wartawan dari media negeri lain seperti Aljazeera.net, Islamonline.net, TV Al-Quds dari Hamas Libanon, dan puluhan lainnya. Mereka umumnya bekerja profesional dan punya semangat keIslaman yang tinggi.

Beruntung penulis pernah mengenyam pendidikan di LIPIA yang menggunakan bahasa arab sebagai pengantar, sehingga tidak ada kendala sedikit pun dalam masalah bahasa. Nyaris semua delegasi dan pembicara berbicara dalam bahasa arab. Demikia juga dengan rekan-rekan wartawan.

Dari bincang-bincang dengan sesama rekan wartawan, kami menangkap kesan bahwa mereka boleh dibilang mereka termasuk kalangan yang punya idealisme tentang Islam yang baik.

Bahkan kami menyimpulkan bahwa para wartawan itu secara pribadi sepakat menyuarakan masalah Al-Quds agar Israel keluar dari Palestina. Karena itu mereka bekerja dengan giat dan tanpa mengenal lelah. Sebab peranan media dalam masalah Palestina sedemikian penting.

Bahkan panitia memberikan kesempatan khusus kepada rekan-rekan media untuk melakukan workshop pada hari kedua. Mereka berkumpul terdiri dari puluhan wartawan dari berbagai media dan membicarakan kerja sama, tukar menukar informasi dan peningkatan mutu pemberitaan.

Hotspot di Seluruh Area

Satu hal yang sangat membantu kerja para wartawan adalah panitia telah menyediakan koneksi internet hotspot kecepatan tinggi, sehingga bukan hanya mengirim berita berupa teks, bahkan berupa gambar dan file video pun masih mumpuni.

Tersedia puluhan komputer desktop dengan layar LCD di ruang pers. Sepertinya monitor model tabung sudah menjadi sejarah masa lalu di negeri ini yang memang sudah sangat modern. Untuk urusan koneksi internet, wartawan sama sekali tidak mengalami masalah. (ust)